Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
globalisasi dengan segala pengaruhnya akan berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan, terutama bahasa. Dengan bahasa yang semakin global, terutama bahasa inggris, yang dipakai oleh hampir semua bangsa di dunia. Memungkinkan adanya penggerusan terhadap bahasa-bahasa yang lebih lemah dan tidak memiliki jati diri yang kuat.
Sehingga hal ini dapat mengakibatkan bahasa yang terdapat pada suatu bangsa menjadi kehilangan kedudukannya. Lalu bagaimana dengan bahasa indonesia? Pada saat sekarang mulai tampak adanya indikasi ke arah sana.
Dibuktikan dengan banyaknya masyarakat yang dengan bangga menggunakan bahasa asing di setiap kesempatan. Menjadikan bahasa asing sesuatu yang penting untuk dikuasai dan dipelajari.
Bahkan di beberapa media cetak dan media elektronik diketahui bahwa
beberapa artis dan masyarakat kelas atas lainnya mendidik, mengajari,
dan menggunakan bahasa asing (bahasa inggris) kepada anaknya sejak
mereka belajar berbicara pertama kali. Dengan alasan agar memudahkan
anaknya kelak dalam menguasai bahasa asing ketika berhadapan dengan era
global, dimana dituntut memiliki keahlian berbahasa asing yang baik,
terutama bahasa asing.
Hal ini merupakan suatu ironi yang sangat menyedihkan. Karena
dengan alasan apapun, penggunaan bahasa asing sejak mulai belajar
berbicara adalah suatu sikap yang tidak dapat ditolerir. Karena
kebanggaan dan kehormatan terhadap bahasa indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara tidak dapat dibeli dan tergantikan oleh
apapun.