Rabu, 30 September 2015

TUGAS SOFTSKILL PROFESI AKUNTANSI

Nama : Nur Siti Fatimah
Kelas : 4EB21
NPM : 25212473

PROFESI AKUNTANSI AUDITING INTERNAL
PENDAHULUAN

1.1                Latar Belakang Masalah

Audit merupakan suatu proses pengumpulan data, penilaian ataupun pengevaluasian yang dilakukan untuk menilai sesuatu apakah telah sesuai dengan kriteria yang mendasarinya.Audit internal perlu dilibatkan dalam berbagai kegiatan untuk mencapaitujuan perusahaan. Audit internal diharapkan dapat berfungsi sebagai rambu-rambu dalam perjalanan organisasi, dan tidak menghendaki sebagai penjerat “buruan” yang menunggu dengan sabar ditempat bersembunyi sampai suatu saat seorang atau kelompok membuat kesalahan untuk di audit dan karenanya menambah catatan tentang hasil temannya. Akan tetapi, audit internal diharapkan berfungsi sebagai system peringatan dini sehingga kekeliruan dapat cepat dikoreksi jauh sebelumnya dan tidak perlu menjadi temuan audit. Keberanian yang diperlukan oleh audit internal untuk memberikan koreksi sering disalah artikan sebagai hambatan bagi auditee  dan  top management untuk melaksanakan aktivitas aktivitas strategis yang diperlukannya demi keberhasilan bisnis organisasi yang dipimpinnya.

1.2                Rumusan Masalah

1.      Apa saja lingkup tugas Auditing Internal?
2.      Apa saja criteria yang harus dimiliki oleh Auditing Internal?




PEMBAHASAN
2.1                       Auditing Internal
Audit internal adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi badan secara independen. Kegunaanya untuk membantu badan mencapai objektif tujuan dengan sistematis, dengan pendekatan terperinci dalam menilai dan meningkatkan efektifitas dari resiko manajement, kontrol, dan proses badan organisasi.
Audit internal sebagai perantara untuk meningkatkan keefektifitasan dan keefesienan suatu organisasi dengan menyediakan wawasan dan rekomendasi berdasarkan analisis dan dugaan yang bersumber dari data dan proses usaha. para auditor internal dikenal sebagai karyawan yang dibentuk untuk melakukan audit internal.
Pengertian audit intern menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam SPAP (Standar Pelaporan Akuntan Publik) adalah : “Suatu aktivitas penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen”. (1998 ; 322)
Adapun pengertian audit intern yang dikemukakan oleh Brink Z. victor dan Witt Herbert dalam bukunya “Modern Internal Auditing” adalah sebagai berikut :
Internal auditing is an independent appraisal function established within organization to examine and evaluate its activities as a service to the organization”. (1999 ; 1-1)
Sementara IIA’S Board of Director mengemukakan pengertian internal audit sebagai berikut:
Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, diciplined approach to evaluate an improve the effectivenenss of risk management, control an governance processes”. (1999, Vol. LVI : II pp 11;40-41)
2.2                  Ruang Lingkup Auditing Internal
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, kegiatan audit bertujuan untuk menilai layak dipercaya atau tidaknya laporan pertanggung jawaban manajemen. Penilaian yang baik adalah yang dilakukan secara obyektif oleh orang yang ahli (kompeten) dan cermat (due care) dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menjamin obyektivitas penilaian, pelaku audit (auditor) baik secara pribadi maupun institusi harus independen terhadap pihak yang diaudit (auditi), dan untuk menjamin kompetensinya, seorang auditor harus memiliki keahlian dibidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidangyang diauditnya. Sedangkan kecermatan dalam melaksanakan tugas ditunjukkan oleh perencanaan yang baik, pelaksanaan kegiatan sesuai standar dan kodeetik, supervisi yang diselenggarakan secara aktif terhadap tenaga yang digunakan dalam penugasan, dan sebagainya.
Sebagaimana diketahui, bahwa misi internal audit adalah untuk membantu manajemen dalam melakukan perbaikan dan peningkatan pengelolaan aktivitas atau program agar mencapai tujuan organisasi . Hal ini diwujudkan dengan jalan menilai dan memberikan saran-saran kepada manajemen tentang cara melaksanakan tiap kegiatan yang lebih ekonomis, lebih efisien, lebih efektif, lebih produktif, dan ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku . Agar dapat memberikan rekomendasi tersebut, internal audit harus mempelajari menilai tingkat efisiensi, kehematan (ekonomis) ketaatan, efektivitas, dan produktivitas objek yang diaudit dalam mengelola dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan aktivitasnya.


Dari uraian di muka, dapat diketahui bahwa Internal Auditing merupakan:
a.       Suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengaudit dan mengevaluasi seluruh aktivitas organisasi
b.      Suatu fungsi penilaian yang independen, termasuk kegiatan menemukan fakta dan melakukan penilaian.
c.       Suatu fungsi mengukur dan mengevaluasi keefektifan pengendalian-pengendalian lainnya
d.      Fungsi yang mendapat pendelegasian dari manajemen
e.       Fungsi staf yang melayani manajemen dan bertanggungjawab terhadap manajemen.
Dalam pengendalian, Audit Internal harus membantu organisasi dalam memel ihara pengendalian intern yang efektif dengan cara mengevaluasi kecukupan , efisiensi dan efektivitas pengendalian tersebut, serta mendorong peningkatan pengendalian intern secara berkesinambungan Untuk mengevaluasi sistem pengendalian intern diperlukan kriteria yang memadai Berdasarkan hasil penilaian risiko, fungsi audit internal harus mengevaluasi kecukupan dan efektivitas sistem pengendalian intern, yang mencakup governance, kegiatan operasi dan sistem informasi organisasi.
 Dalam hal proses governance, Audit Internal harus menilai dan memberikan rekomendasi yang sesuai untuk meningkatkan proses governance dalam mencapai tujuan-tujuan berikut:
a.       Mengembangkan etika dan nilai-nilai yang memadai dl dalam organisasi.
b.      Memastikan pengelolaan kinerja organisasi yang efektif dan akuntabilitas.
c.       Secara efektif mengkomunikasikan risiko dan pengendalian kepada unitunit yang tepat di dalam organisasi.
d.      Secara efektif mengkoordinasikan kegiatan dari, dan mengkomunikasikan informasi di antara pimpinan, dewan pengawas, Auditor Internal dan eksternal serta manajemen

Dalam melaksanakan tugasnya Auditor Internal harus membuat perencanaan , mengembangkan dan mendokumentasikan rencana untuk setiap penugasan yang mencakup ruang lingkup, sasaran, waktu dan alokasi sumberdaya. Dalam menyusun rencana, auditor harus mempertimbangkan:
a.                          Sasaran kegiatan yang sedang direviu dan mekanisme yang digunakan kegiatan tersebut dalam mengendalikan kinerjanya.
b.                          Risiko signifikan atas kegiatan , sasaran, sumberdaya, dan operasi yang direviu serta pengendalian yang diperlukan untuk menekan dampak risiko ke tingkat yang dapat diterima.
c.                           Kecukupan dan efektivitas pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern.
d.                          Peluang yang signifikan untuk meningkatkan pengelolaan risiko dan sistem pengendalian intern.

Jadi, ruang lingkup yang ditetapkan harus cukup untuk memenuhi sasaran penugasan, dan harus mempertimbangkan sistem yang reievan , catatan-catatan, personalia , dan sarana fisik, termasuk yang di bawah kenda li pihaka lain. Jika penugasan telah dapat dipastikan, maka pahami secara tertulis mengenai tujuan-tujuan, ruang lingkup, pertanggungjawaban masing-masing pihak dan harapan-harapan yang lain harus dicapai dan hasilnya dinyatakan sesuai dengan standar yang telah dibicarakan .
Dalam melakukan konsultasi penugasan, Auditor Internal harus memastikan bahwa ruang lingkup penugasan telah mengarah kepada sasaran. Jika Auditor Internal mendapat syarat-syarat mengenai ruang lingkup selama penugasan, syarat-syarat ini harus dibicarakan dengan audite untuk menentukan apakah penugasan dapat diteruskan. Kemudian dijelaskan pula bahwa Auditor Internal menentukan alokasi sumberdaya yang sesuai untuk mencapai sasaran penugasan . Penugasan staf didasarkan pada evaluasi atas sifat dan kompleksitas penugasan, keterbatasan waktu, dan ketersediaan sumberdaya.
Auditor Internal harus menyusun dan mendokumentasikan program kerja dalam rangka mencapai sasaran penugasan. Program kerja harus menetapkan prosedur untuk mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi selama penugasan, serta memperoleh persetujuan sebelum dilaksanakan, agar tujuan penugasan dapat dicapai. Perubahan atau penyesuaian atas program kerja harus segera mendapat persetujuan . Auditor Internal harus mengidentifikasi informasi yang memadai, handal, relevan, dan berguna untuk mencapai sasaran penugasan.


2.3                  Kriteria Auditing Internal

1.      Kompetensi
Kompeten artinya auditor harus memiliki keahlian di bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang diauditnya. Kompetensi seorang auditor dibidang auditing ditunjukkan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya. Dari sisi pendidikan, idealnya seorang auditor memiliki latar belakang pendidikan (pendidikan formal atau pendidikan dan latihan sertifikasi) dibidang auditing. Sedangkan pengalaman, lazimnya ditunjukkan oleh lamanya yang bersangkutan berkarir di bidang audit atau intensitas/sering dan bervariasinya melakukan audit. Jika auditor menugaskan orang yang kurang / belum berpengalaman, maka orang tersebut harus disupervisi(dibimbing) oleh seniornya yang berpengalaman.
Kompetensi auditor mengenai bidang yang diauditnya juga ditunjukkan oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimilikinya. Auditor yang mengaudit laporan keuangan harus memiliki latar belakang pendidikan dan memahami dengan baik proses penyusunan laporan keuangan dan standar akuntansi yang berlaku.

2.      Independensi
Independen artinya bebas dari pengaruh baik terhadap manajemen yang bertanggung jawab atas penyusunan laporan maupun terhadap para penggunalaporan tersebut. Hal ini dimaksudkan agar auditor tersebut bebas dari pengaruh subyektifitas para pihak yang tekait, sehingga pelaksanaan dan hasil auditnya dapat diselenggarakan secara obyektif. Independensi yang dimaksud meliputi independensi dalam kenyataan (in fact) dan dalam penampilan (in appearance). Independensi dalam kenyataan lebih cenderung ditunjukkan oleh sikap mental yang tidak terpengaruh oleh pihak manapun.
Sedangkan independensi dalam penampilan ditunjukkan oleh keadaan tampak luar yang dapat mempengaruhi pendapat orang lain terhadap independensi auditor. Contoh penampilan yang dapat mempengaruhi pendapat orang terhadap independensi auditor, apabila dia (auditor) sering tampak makan-makan atau belanja bersama-sama dengan dan dibayari oleh auditinya.

3.      Cermat dan Seksama
Dalam melaksanakan tugasnya, auditor harus menggunakan keahliannya dengan cermat (due professional care), direncanakan dengan baik, menggunakan pendekatan yang sesuai, serta memberikan pendapat berdasarkan bukti yang cukup dan ditelaah secara mendalam. Di samping itu, institusi audit harus melakukan pengendalian mutu yang memadai, organisasinya ditata dengan baik, terhadap sumber daya manusia yang digunakan dilakukan pembinaan, diikut sertakan dalam pendidikan dan pelatihan yang berkesinambungan, pelaksanaan kegiatannya disupervisi dengan baik, dan hasil pekerjaannya direview secara memadai.

KESIMPULAN

Audit internal sektor publik adalah audit yang dilakukan auditor internal organisasi/lembaga yang bergerak di bidang penyediaan barang dan jasa publik (public goods and services). Sebenarnya peran auditor internal tidak hanya semata-mata sebagai auditor, untuk meningkatkan nilai tambah keberadaannya, auditor internal dapat pula berperan sebagai konsultan bagian auditinya. Namun peran tersebut tidak boleh mengurangi independensinya terhadap auditinya tersebut.
Untuk mendapat hasil audit yang baik maka orang yang menjadi auditor internal harus memenuhi berbagai persyaratan, yaitu memiliki:
a.       kompetensi(memiliki keahlian di bidang auditing dan mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai bidang yang diauditnya)
b.       independen terhadap auditi, baik dalam kenyataan (in fact) dan dalam penampilan (in appearance)
c.       cermat dalam melaksanakan tugasnya.








DAFTAR PUSTAKA

http://www.scribd.com/doc/51625388/3/E-Persyaratan-Menjadi-Auditor)
Hiro Tugirren, 1997. Standar Profesional Audit Intemal. Penerbi Kanisius. Yogyakarta.
Carmichael D.R dan John J. Willingham, 1988, Perspectives in Auditing, Fourth Edition , McGraw-Hili Book Company: Singapore

Konsersium Organisasi Profesi Audrt Internal, 2004. Standar Profesi Audit Intemal. Jakarta.

Rabu, 06 Mei 2015

TUGAS SOFTSKILL APPLICATION LETTER

APPLICATION LETTER
Personnel Manager
PT.Bank Mandiri, Persero
Jl. Gatot Subroto
Kav 37-38
Jakarta Selatan

Dear, Sir
In response to your advertisement on job vacancy of The Jakarta Post for an accountant in your company. I am interested in your company to work as accountant. I am twenty one years old and i have worked as secretary for one year. And, I was graduated from Accounting Department of The Economics in Gunadarma University. I got a Certificate from Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) and my name has been registered in IAI office. Now I feel I have the necessary qualifications to fill the vacancy you offer.
 For your futher information, I enclosed my curriculum vitae (CV) which will give details of my qualifications. I hope you will consider my qualifications and grant me an opportunity to have interview.


Sincerely

Nur Siti Fatimah



CURRICULUM VITAE

1.      PERSONAL DETAILS

Name                            : Nur Siti Fatimah
Place & Date of Birth  : Gunungkidul, November  09,1993
Sex                               : Female
Religion                       : Moslem
Marital Status              : Single
Nationality                   : Indonesian
Address                       : Perumahan Bumi Cikarang Makmur Blok E5/8 Cikarang
Contact Number          : 083872566295

2.       EDUCATION DETAILS
·         2012 - Now : Accounting of Departement Economics, Gunadarma of University
·         2009-2012:  State Senior High School 29 Jakarta
·         2006-2009:  State Junior High School 16 Jakarta

3.       PROGRAM SKILLS
·         Auditing
·         MYOB
·         ZAHIR


4.       LANGUANGES
·         Bahasa Indonesia
·          English
·         Japan

5.      PROFESSIONAL QUALIFICATIONS
Skills                                                     :  Work well with others, good   communication skill and speak English fluently both oral and written.
Strength                                                 :  Good communication and leadership
Weakness                                               :  Sensitive,touchy and moody
Disease (if any)                                      :  Headache



                                                                        C360_2014-12-19-13-43-29-632.jpg

Sabtu, 14 Maret 2015

TUGAS SOFTSKILL BAHASA INGGRIS BISNIS 1

TUGAS SOFTSKILL
BAHASA INGGRIS BISNIS 2


Nama      : NUR SITI FATIMAH
KELAS      : 3EB21
NPM         : 25212473

DEFINITION OF 'LIABILITY'

A company's legal debts or obligations that arise during the course of business operations. Liabilities are settled over time through the transfer of economic benefits including money, goods or services.
Recorded on the balance sheet (right side), liabilities include loans, accounts payable, mortgages, deferred revenues and accrued expenses. Liabilities are a vital aspect of a company's operations because they are used to finance operations and pay for large expansions. They can also make transactions between businesses more efficient. For example, the outstanding money that a company owes to its suppliers would be considered a liability.
Outside of accounting and finance this term simply refers to any money or service that is currently owed to another party. One form of liability, for example, would be the property taxes that a homeowner owes to the municipal government.Current liabilities are debts payable within one year, while long-term liabilities are debts payable over a longer period.
In financial accounting, a liability is defined as an obligation of an entity arising from past transactions or events, the settlement of which may result in the transfer or use of assets, provision of services or other yielding of economic benefits in the future.
A liability is defined by the following characteristics:
·         Any type of borrowing from persons or banks for improving a business or personal income that is payable during short or long time;
·         A duty or responsibility to others that entails settlement by future transfer or use of assets, provision of services, or other transaction yielding an economic benefit, at a specified or determinable date, on occurrence of a specified event, or on demand;
·         A duty or responsibility that obligates the entity to another, leaving it little or no discretion to avoid settlement; and,
·         A transaction or event obligating the entity that has already occurred.
Liabilities in financial accounting need not be legally enforceable; but can be based on equitable obligations or constructive obligations. An equitable obligation is a duty based on ethical or moral considerations. A constructive obligation is an obligation that is implied by a set of circumstances in a particular situation, as opposed to a contractually based obligation.
The accounting equation relates assets, liabilities, and owner's equity:
The accounting equation is the mathematical structure of the balance sheet.
 


Hutang hukum perusahaan atau kewajiban yang timbul selama operasi bisnis. Kewajiban dilunasi dari waktu ke waktu melalui transfer manfaat ekonomi termasuk uang, barang atau jasa.
Tercatat pada neraca (sisi kanan), kewajiban termasuk pinjaman, hutang, hipotik, pendapatan ditangguhkan dan biaya yang masih harus dibayar. Kewajiban adalah aspek penting dari operasi perusahaan karena mereka digunakan untuk membiayai operasional dan membayar untuk ekspansi besar. Mereka juga dapat melakukan transaksi antara perusahaan yang lebih efisien. Misalnya, uang yang beredar yang

perusahaan berutang kepada pemasok akan dianggap kewajiban.
Di luar akuntansi dan keuangan istilah ini hanya mengacu pada uang atau layanan yang saat ini berutang kepada pihak lain. Salah satu bentuk tanggung jawab, misalnya, akan menjadi pajak properti yang pemilik rumah berutang kepada kewajiban government.Current kota harus dilunasi dalam satu tahun hutang, sedangkan kewajiban jangka panjang yang harus dibayar periode yang lebih lama utang.
Dalam akuntansi keuangan, kewajiban didefinisikan sebagai suatu kewajiban dari suatu entitas yang timbul dari transaksi atau kejadian masa lalu, penyelesaian yang dapat mengakibatkan pengalihan atau penggunaan aset, penyediaan jasa atau menghasilkan manfaat ekonomi di masa depan lainnya.

Kewajiban didefinisikan oleh karakteristik sebagai berikut:

· Setiap jenis pinjaman dari orang atau bank untuk meningkatkan bisnis atau penghasilan pribadi yang dibayarkan selama waktu pendek atau panjang;
· Sebuah tugas atau tanggung jawab kepada orang lain yang memerlukan


SUMBER :